Loading

Kaspersky membagikan tips dan rekomendasi untuk menjaga keamanan usaha kecil menengah (UKM) dari serangan siber. Apa saja tipsnya?

Ancaman siber adalah salah hal berbahaya untuk UKM, terutama karena sektor bisnis sering menjadi target serangan siber. Dan jika sampai terkena serangan siber, dampaknya akan sangat berat.

“Misalnya kena ransomware, transaksi tidak bisa dilakukan, pengguna kesal, data pun tak bisa diakses, lalu reputasinya pun rusak,” pungkas Dony Koesmandarin, Teritory Manager Kaspersky Indonesia dalam konferensi pers virtual, Rabu (17/2/2021).

Ditambah lagi, sektor UKM adalah salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, yang saat ini tengah mencoba bangkit akibat diterpa pandemi. Jadi, apa saja tips untuk menjaga keamanan siber bagi UKM?

  • Mengedukasi karyawan secara terus menerus tentang kebiasaan online yang aman.
  • Membuat cadangan data dan memperbarui peralatan serta aplikasi teknologi informasi secara rutin.
  • Memperbarui dan menambal sistem perusahaan secara teratur.
  • Melindungi perangkat dengan solusi antivirus.
  • Menerapkan solusi keamanan siber yang tepat untuk setiap aspek operasi bisnis.

Dony menekankan pentingnya edukasi untuk pegawai. Karena menurutnya, hanya perlu ada satu orang ceroboh untuk membuat kejahatan siber bisa terjadi.

“Yang peling penting adalah edukasi pegawainya, ini sangat penting. Cybercrime cuma perlu satu orang ceroboh. Misalnya ada (UKM) punya 50 orang pegawai, ada satu yang ceroboh, bisa terjadi (serangan siber),” tambah Dony.

Menurut laporan terbaru dari Kaspersky Security Network (KSN), selama 2020 lalu ada 34,5 juta malware yang beredar di internet dan ‘mampir’ ke komputer partisipan KSN. Dari jumlah itu, 4,3 jutanya menyerang pengguna bisnis, naik 51% dibanding insiden selama 2019.

Dalam laporan tersebut, Kaspersky juga memilah jenis ancaman yang paling tinggi di Asia Tenggara selama 2020. Paling tinggi adalah malware yang menyebar lewat web selama aktivitas pencarian.

Lalu di bawahnya adalah malware yang menyusup dalam software yang diunduh dari internet. Kemudian malware yang tersimpan dalam lampiran di email, dan terakhir adalah aktivitas ekstensi browser.

Laporan KSN 2020 juga menunjukkan bahwa produk Kaspersky mendeteksi sebanyak 111 juta insiden lokal di komputer partisipan KSN di negara tersebut. Dari total jumlah percobaan, sebanyak 20 juta ditargetkan terhadap pengguna bisnis di Indonesia.

Anggoro Suryo Jati – detikInet

By admin

Klik untuk mulai WA
Hallo !!! Ada yang bisa dibantu
Hallo !!! Ada yang bisa dibantu
Klik tombol panah kirim untuk memulai...